Prakt. Genetika






Topik I
Keanekaragaman Tumbuhan dan Hewan

Keanekaragaman Hayati ;
1.     Keanekaragaman Gen
2.     Keanekaragaman Jenis atau Spesies
3.     Keanekaragaman Ekosistem

Hal yang diamati;
1.     Mendaftar pada tabel Hewan dan Tumbuh yang dipakai untuk praktikum
2.     Sifat yang diamati meliputi; warna,ukuran (batang untuk tumbuhan ; tinggi,keliling dan diameter) (hewan; tinggi dan panjang badan), dan (daun tumbuhan ; warna,lebar, dan panjang) (hewan; warna bulu), dan cirri khas yang dimiliki
3.     Sifat yang diamati dan variasi sifat

Topik II
Keanekaragaman Manusia

Hal yang diamati ;
A.    Sifat yang diamati
1.     Jenis kelamin (L/P)
2.     Kemampuan menggulung lidah (L ; R/rr. P; S/Rr)
3.     Lesung pipi (L; P-/pp. P; Q/pp)
4.     Ibu jari (L; B-/bb. P; C-/bb)
5.     Rambut (L; KK Kk/kk. P; KK Kk/kk)
6.     Telapak kaki (L; L-/ll. P; L-/ll)
7.     Kuping telinga (L; BB Bb/bb. P; BB Bb/bb)
8.     Tinggi  badan (L; TT Tl/ tt. P; TT Tl/tt)
9.     Golongan darah (L; A B/ AB O. P; A B/ AB O)

B.    Sifat yang diamati
1.     Deskripsi sifat hasil pengamatan pada beberapa orang.
2.     Orang yang diamati minimal 1 laki dan 1 perempuan tapi yang baik 3 orang atau lebih.

Topik III
Dasar-Dasar Teori Peluang

Hal yang diamati ;
1.     Gambar (G) dan Angka (A)(untuk 1 koin) => lemparan 20 atau lebih (1/2)
2.     Gambar Gambar/keduanya gambar (GG), Gambar Angka (GA) dan Angka Angka/ keduanya angka (AA) (untuk 2 koin) => lemparan 40 atau lebih (1/4)
3.     Gambar Gambar Gambar/ ketiganya gambar (GGG), Gambar Gambar Angka (GGA/AAG), dan Angka Angka Angka/ ketiganya angka (Untuk 3 koin) => lemparan 80 atau lebih (1/8)

Hal yang Perlu diketahui ;
1.      Satu koin terdiri dari 2 sisi gambar dan angka, satu sisi bernilai 1/2. Artinya 1 koin terdapat 2 sisi gambar dan angka.
2.     Prinsip-prinsip peluang mendasari hukum mendel. Peluang menentukan beberapa peristiwa yang terjadi secara bebas maupun dua peristiwa atau satu sama lain saling mempengaruhi.
3.     Rumus P = X/Y = ½
4.     Mencari  Jumlah diamati  (O=Observed) yaitu dengan meleparkan koin sebanyak 20 untuk 1 koin, 60 untuk 2 koin dan 80 untuk 3 koin.
5.     Mencari Jumlah yang diharapkan (E=Expected) yaitu dengan menghitung A atau G untuk 1 koin (satu sifat ; angka saja atau gambar saja )= 1/2 x 20= 10.  Menghitung AA atau GA taua GG =  (1 sifat dalam dua sifat yang sama angka angka, 2 sifat dari gambar dan angka/angka gambar, dan 1 sifat dalam dua sifat yang sama gambar gambar ) = 1/4 x 60 = 15.   2/4 x 60 = 30.   1/4 x 60 = 15.   Menghitung GGG =  (1 sifat dalam tiga sifat yang sama angka angka, 3 sifat dari gambar  gambar angka/angka gambar gambar, dan 1 sifat dalam tiga sifat yang sama angka angka angka ) = 1/8 x 80 = 10.   3/8 x 80 = 30.   1/8 x 80 = 10.
6.     Mencari Deviasi (D) = (O-E) =    . 


Topik IV
Uji Chi Square (X2)

Topik V
Peta Kromosom


Topik VI
Model Perbandingan Genetik Menurut Mendel


A.      Monohibrid
a.     Menggunakan 2 Kotak Menggunakan Genotp MM, Mm dan mm
1.     Kotak I = Merah 25 (M) dan  Putih 25 (m) untuk L. Kotak II = Merah 25 (M) dan Putih 25 untuk P (m).
2.     Pengambilan secara acak secara bersamaan dari kotak I dan II
3.     Memasukkan kedalam frekuensi sebagai observed (O) pada Genotip yang sesuai berdasarkan hasil pengambilan acak dan mencari hasil yang diharapkan/ expected (E) dan Deviasinya (D). D= O-E
4.     Warna kancing genetik bisa diganti sesuai yang disepakati sebagai kuncinya.
5.     RPF = 1:3:1
6.     E = ¼ x 50 =12,5 (untuk MM).    E=2/4 x 50 = 25 (untuk Mm). E = 1/4 x 50 = 12,5 (mm).
b.     Menggunakan 2 Kotak  Menggunakan Genotp MM/Mm dan mm
1.     Lakukan langkah yang sama hanya Genotip yang berbeda yaitu MM/Mm dan mm.
2.     RPF = 3:1
3.     E=3/4 x 50 = 37,5 (untuk Mm). E = 1/4 x 50 = 12,5 (mm).
B.      Dihidrid
a.     Menggunakan 2 Kotak
1.     5O Pasang untuk (25 M, 25 H dan 25 m, 25H kotak I) dan 50 pasang untuk (25 M, 25 h dan 25 m, 25 h kotak II)
2.     Kotak I = 25 Merah  (M), 25 Hijau (H) atau MH dan 25 hitam (m), 25 Hijau (H)  atau mH untuk L.  (MmHH)
3.     Kotak II = 25 Merah (M), 25 kuning (h) atau Mh dan 25 hitam (m), 25 kuning (h) atau mh untuk P. (Mmhh)
4.     Pengambilan secara acak secara bersamaan dari kotak I dan II
5.     Memasukkan kedalam frekuensi sebagai observed (O) pada Genotip yang sesuai berdasarkan hasil pengambilan acak dan mencari hasil yang diharapkan/ expected (E) dan Deviasinya (D). D= O-E
6.     Genotip MMHh, MmHh, MmHh dan mmHh
7.     Warna kancing genetik bias diganti sesuai yang disepakati sebagai kuncinya.
8.     RPF = 9:3:3:1
9.     E = 9/16 x 100 =    56,25 (MMHh).    E=3/16 x 100 = 18,75 (MmHh). E = 3/16 x 100 = 18,75 (MmHh). E = 1/16 x 100 = 6,25 (mmHh).
b.     Menggunakan 1 Kotak
1.     10O Pasang untuk (25 M, 25 H, 25 m, 25H dan 25 M, 25 h, 25 m, 25 h)
2.     Pengambilan secara acak secara bersamaan dalam 1 kotak
3.     Genotip MMHH (9/16 x 100 = 56,25), MMHh (9/16 x 100 = 56,25), MmHH (9/16 x 100 = 56,25), MmHh (9/16 x 100 = 56,25).  MMhh (3/16 x 100 = 18,75), Mmhh (3/16 x 100 = 18,75). mmHH (3/16 x 100 = 18,75), mmHh (3/16 x 100 = 18,75). mmhh (1/16 x 100 = 6,25). Berasal dari persilangan yang menghasilkan 16 keturuanan dengan RPF =9:3:3:1
4.     Warna kancing genetik bias diganti sesuai yang disepakati sebagai kuncinya.


Tabel  Punnett Square

L/P

MH

Mh

mH

mh


MH

MMHH

MMHh

MmHH

MmHh


Mh

MMHh

MMhh

MmHh

Mmhh


mH

MmHH

MmHh

mmHH

mmHh


mh

MmHh

Mmhh

mmHh

mmhh




Topik VII
Pengamatan Siklus Lalat Buah (Drosophyla sp.)


Lalat buah (Drosophila) adalah organisme yang memiliki ciri-ciri yang sudah dikenal dan sesuai untuk penyelidikan Perkembangan Hewan karena mudah berkembangbiak dan siklus hidupnya relatif singkat. Sepasang lalat buah dapat menghasilkan 300-400 butir telur. Siklus hidup Drosophila  terdiri atas stadium telur-larva-pupa-imago. Telur Drosophila berukuran kira-kira 0,5 cm berbentuk lonjong. Telur yang dikeluarkan dari tubuh biasanya sudah dalam tahap blastula, dalam waktu 24 jam telur bisa menetas.
Secara umum ciri-ciri yang membedakan antara Drosophila jantan dengan betina, yaitu bila Drosophila jantan abdomen/ ekornya berwarna hitam berukuran kecil, sedangkan Drosophila betina abdomen ekornya berwarna putih berukuran besar dan pada Drosophila betina dewasa karena berisi telur-telur yang siap dikeluarkan. Ukuran tubuh Drosophila betina lebih besar dibandingkan dengan Drosophila jantan. Tanda pada abdomen Drosophila betina terdapat garis-garis gelap dan terang yang berjumlah 7 segmen, sementara pada Drosophila jantan beberapa segmen terakhir berherfusi sehingga terlihat berwarna hitam. Sisir kelamin yaitu serabut-serabut bristle pada permukaan distal dari sendi tarsal depan yang hanya terdapat Drosophila jantan dan pada Drosophila betina tidak memiliki sisir kelamin.
Drosophila mudah didapatkan disekitar buah-buahan yang sudah matang atau sudah mengalami fermentasi. Upaya pemeliharaan Drosophila membutuhkan media yang tepat supaya dapat hidup dan berkembangbiak dengan baik. Medium yang digunakan untuk pemeliharaan Drosophila dapat bermacam-macam, mulai dari medium yang sederhana hingga medium yang lengkap.



Sumber ;


Hujjatusnaini, Noor, Petunjuk Praktikum Genetika, Laboratorium Tadris Biologi STAIN Palangka Raya Jurusan Tarbyah : Tanpa Penerbit, 2010


No comments :

Post a Comment