Tuesday, January 28, 2014

Singkong

          
           Singkong adalah nama lokal di kawasan Jawa Barat untuk tanaman ini. Nama "ubi kayu" dan "ketela pohon" dipakai dalam bahasa Melayu secara luas. Nama "ketela" secara etimologi berasal dari kata "castilla" (dibaca "kastilya"), karena tanaman ini dibawa oleh orang Portugis dan Castilla (Spanyol). Dalam bahasa lokal, bahasa Jawa menyebutnya pohung, bahasa Sangihe bungkahe, bahasa Tolitoli kasubi, dan bahasa Sunda sampeu.
         Ketela pohon, ubi kayu, atau singkong (Manihot utilissima) adalah perdu tahunan tropika dan subtropika dari suku Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuranPerdu, bisa mencapai 7 meter tinggi, dengan cabang agak jarang. Akar tunggang dengan sejumlah akar cabang yang kemudian membesar menjadi umbi akar yang dapat dimakan. Ukuran umbi rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari klon/kultivar. Bagian dalam umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat meracun bagi manusia. Umbi ketela pohon merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionina.
           Manihot esculenta pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian dikembangkan pada masa prasejarah di Brasil dan Paraguay. Bentuk-bentuk modern dari spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun spesies Manihot yang liar ada banyak, semua kultivar M. esculenta dapat dibudidayakan. Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di Amerika Latin dan Kepulauan Karibia. Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada sekitar tahun 1810[1], setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 ke Nusantara dari Brasil.
        Umbi singkong dapat dimakan mentah. Kandungan utamanya adalah pati dengan sedikit glukosa sehingga rasanya sedikit manis. Pada keadaan tertentu, terutama bila teroksidasi, akan terbentuk glukosida racun yang selanjutnya membentuk asam sianida (HCN). Sianida ini akan memberikan rasa pahit. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Proses pemasakan dapat secara efektif menurunkan kadar racun.
Dari pati umbi ini dibuat tepung tapioka (kanji).
           Dimasak dengan berbagai cara, singkong banyak digunakan pada berbagai macam masakan. Direbus untuk menggantikan kentang, dan pelengkap masakan. Tepung singkong dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum, baik untuk pengidap alergi. 
            
Kandungan gizi singkong per 100 gram meliputi:
  • Kalori 121 kal
  • Air 62,50 gram
  • Fosfor 40,00 gram
  • Karbohidrat 34,00 gram
  • Kalsium 33,00 miligram
  • Vitamin C 30,00 miligram
  • Protein 1,20 gram
  • Besi 0,70 miligram
  • Lemak 0,30 gram 
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Ketela_pohon
 



Monday, January 27, 2014

Makna Memayu Hayuning Bawono



         Secara harfiah kata tersebut berasal dari bahasa jawa kawi atau jawa kuno secara terpotong adalah Memayu = mengayomi / melindungi / menjaga, Hayuning ( Rahayuning ) = kelestarian , Bawono / buana = bumi / dunia . Dan bisa diartikan Menjaga Kelestarian bumi, nenek moyang bangsa indonesia terbukti sebagai salah satu umat yang memiliki peradaban yang sangat tinggi dengan memiliki kesadaran bahwa saat kita menjaga kelestarian alam atau bumi ini maka akan mendapat ketenteraman dalam menjalani kehidupan tanpa ada ketimpangan apapun.
         Bila kita menjaga alam ini maka alam akan menjaga kita sebaliknya bila kita menyia nyiakan alam ini maka kita akan disia-siakan oleh alam, bencana akan selalu menghantui senantiasa dalam kehidupan manusia. suatu imbal balik yang seimbang karena alam memerlukan keseimbangan dimana saat kita merawat dan tidak merusak isi alam maka akan sangat mudah kita dalam mendapatkan apa yang kita perlukan dari alam. Konsep melindungi alam dalam kemasyarakatan bangsa indonesia lebih tua dari green peace ( badan perlindungan alam dunia ), serta konsep Ke-Khalifahan yang diajarkan nabi Muhammad SAW yang selalu menyerukan manusia sebagai pengelolah bumi ini sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna. 
         Sudah saatnya kita sadar dan bergerak dari diri sendiri untuk memberikan sumbangsih kepada alam yang telah memberikan setia kebutuhan hidup kita, tidak adil jika kita hanya mengeruk apa yang ada diisi bumi ini dan kita tidak menjaga kelestarian dan keseimbangan alam 

" Alam bukan warisan nenek moyang tapi titipan dari anak cucu kita"

Sumber : http://pshttegaldlimo.webs.com/keshan.htm
 

Makna Lambang Bunga Terate di PSHT

           

   Bunga Terate....mengapa organisasi PSHT menggunakan lambang bunga tersebut ? kenapa tidak menggunakan mawar yang melambangkan kasih sayang seperti semboyan kita? kenapa tidak menggunakan bunga melati yang merupakan puspa bangsa ? atau bunga anggrek ?
Terate sendiri memiliki nilai historis yang legendaris, selain merupakan suatu bunga yang memiliki nilai spiritual tersendiri, semisal di agama budha atau hindu yang merupakan salah satu alas dari pada para dewa dan para budha. Terate juga dikenal sebagai lambang sebuah kejayaan dan kemakmuran. Terate melambangkan ketenangan dan kewibawaan. dan dijaman dahulu para raja  memakan biji bungan terate terutama terate merah sebagai pengganti beras. 

      Itu adalah sekilas dari pada histori dari terate, dan bagaimana pandangan terate di Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate ? bunga terate melambangkan sebuah keistimewaan atas warga SH terate sendiri. terate hidup dalam kubangan lumpur atau telaga kotor, tapi walau dalam kubangan lumpur ata telaga kotor terate tetap memekarkan bunga yang cantik. apa yang kita pelajari untuk kehidupan ini . walaupun kita hidup ditengah lingkungan yang tidak baik maka kita senantiasa diharapkan bisa mempercantik keadaan tersebut sebagai mana bunga terate mengindahkan kubangan lumpur atau telaga kotor. tidak terbawa arus globalisasi tapi juga tidak menutup diri akan perubahan yang berarti serta dapat membawa diri untuk mengindahkan yang lain dengan budi yang luhur. 
           Tetapi bunga terate tidak harum,kenapa harus menggunakan bunga yang tidak harum ? kenapa tidak bunga mawar atau melati yang tidak kalah bagus dan cantik serta memiliki bau yang sedap ? . Keikhlasan itulah jawabannya, kenapa ? bunga terate indah . Bunga terate menghidahkan suasana sekitar tapi tidak pernah meninggalkan bekas berupa keharuman  tapi sesuatu yang mengesankan, diingat sesalu oleh yang memandang. Begitu juga kita kita tidak boleh mengharap pujian atau bekas saat melakukan kebaikan. Bila kita melakukan susatu tapi masih mengharapkan bekas , maka sia sia kita melakukan hal tersebut karena tidak memiliki dasar dari keikhlasan.
Sumber : http://pshttegaldlimo.webs.com/keshan.htm




Thursday, January 23, 2014

KOMPAS SEBAGAI ALAT UNTUK MENENTUKAN ARAH UTARA


            Kompas adalah alat navigasi untuk menentukan arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat. Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan barat. Apabila digunakan bersama-sama dengan jam dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada kedudukan bintang untuk menentukan arah.
            Penemuan bahwa jarum magnetik selalu mengarah ke utara dan selatan terjadi di Cina dan diuraikan dalam buku Loven Heng. Di abad kesembilan, orang Cina telah mengembangkan kompas berupa jarum yang mengambang dan jarum yang berputar.Pelaut Persia memperoleh kompas dari orang Cina dan kemudian memperdagangkannya. Tetapi baru pada tahun 1877 orang Inggris, William Thomson, 1st Baron Kelvin(Lord Kelvin) membuat kompas yang dapat diterima oleh semua negara. Dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang timbul dari deviasi magnetik karena meningkatnya penggunaan besi dalam arsitektur kapal.
           Alat apa pun yang memiliki batang atau jarum magnetis yang bebas bergerak menunjuk arah utara magnetis dari magnetosfer sebuah planet sudah bisa dianggap sebagai kompas. Kompas jam adalah kompas yang dilengkapi dengan jam matahari. Kompas variasi adalah alat khusus berstruktur rapuh yang digunakan dengan cara mengamati variasi pergerakan jarum. Girokompas digunakan untuk menentukan utara sejati.
            Lokasi magnet di Kutub Utara selalu bergeser dari masa ke masa. Penelitian terakhir yang dilakukan oleh The Geological Survey of Canada melaporkan bahwa posisi magnet ini bergerak kira-kira 40 km per tahun ke arah barat laut.
         Kompas dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kompas analog dan kompas digital. Kompas analog adalah kompas yang biasa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja kompas yang dipakai ketika acara pramuka. Sedangkan kompas digital merupakan kompas yang telah menggunakan proses digitalisasi. Dengan kata lain cara kerja kompas ini menggunakan komputerisasi. Diciptakannya kompas digital bertujuan untuk melengkapi kebutuhan robotika yang semakin canggih. Dunia robotika ini sangat membutuhkan alat navigasi yang efektif dan efisien. Sementara itu alat sistem navigasi yang tersedia di pasaran harganya mahal. Sedangkan kompas sendiri merupakan sebuah alat sistem navigasi yang efektif dengan harga lebih murah. oleh karena itu kompas digital diharapkan bisa mensubstitusi alat sistem navigasi pada robot. Kompas-kompas digital yang ada di pasaran banyak macamnya. Di antaranya yaitu CMPS03 Magnetic Compass buatan Devantech Ltd. CMPS03 yang berukuran 4 x 4 cm ini menggunakan sensor medan magnet Philips KMZ51 yang cukup sensitif untuk mendeteksi medan magnet bumi. Kompas digital ini cukup supplai tegangan sebesar 5 Vdc dengan konsumsi arus 15mA. Pada CMPS03, arah mata angin dibagi dalam bentuk derajat yaitu : Utara (0), Timur (90), Selatan (180) dan Barat (270). Ada dua cara untuk menperoleh informasi arah dari kompas digital ini yaitu dengan membaca sinyal PWM (Pulse Width Modulation) pada pin 4 atau dengan membaca data interface I2C pada pin 2 dan 3. Sinyal PWM adalah sebuah sinyal yang telah dimodulasi lebar pulsanya. Pada CMPS03, lebar pulsa positif merepresentasikan sudut arah. Lebar pulsa bervariasi antara 1mS (00) sampai 36.99mS (359.90). Dengan kata lain lebar pulsa berubah sebesar 100uS setiap derajatnya. Sinyal akan low selama 65mS di antara pulsa, sehingga total periodanya adalah 65mS + lebar pulsa positif (antara 66mS sampai 102mS). Pulsa tersebut dihasilkan oleh timer 16 bit di dalam prosesornya, yang memberikan resolusi 1uS.Selain PWM, CMPS03 juga dilengkapi dengan interface I2C yang dapat digunakan untuk membaca data arah dalam bentuk data serial. Pada mode 8 bit, arah utara ditunjukkan dengan data 255 dengan resolusi 1,40625 derajat/bit. Pada mode 16 bit, arah utara ditunjukkan dengan data 65535 sehingga resolusinya menjadi 0,0055 derajat/bit.
          Dari berbagai macam kompas digital di atas dapat diketahui bahwa kompas digital CMPS03 merupakan kompas digital yang paling bagus. Walaupun kompas ini paling bagus karena gambarannya bisa ditampilkan dalam layar LCD karakter, namun kompas ini tidak bisa digunakan oleh semua jenis robot. Hal ini dikarenakan setiap robot mempunyai kebutuhan atas sistem navigasi berupa kompas digital yang beda antar robot satu dengan robot lainnya. Ada kemungkinan jenis robot A membutuhkan kompas digital jenis B, dan ada kemungkinan bahwa kompas satu tidak bisa tersubstitusikan oleh kompas lainnya.

 Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kompas

Api Unggun




Api Unggun seringkali menjadi puncak acara perkemahan.
 Oleh sebab itu penting untuk dibikin menarik dan kaya akan nilai-nilai pendidikan

           Api unggun adalah api di luar ruang yang didapat dari sengaja menyalakan kayu bakar, potongan kayu, atau kumpulan dahan, ranting, jerami, atau daun-daun kering. Pramuka, pecinta alam, atau peminat kegiatan alam bebas sering membuat api unggun sewaktu berkemah atau melakukan kegiatan di alam terbuka. Api unggun dinyalakan dengan maksud untuk menjaga diri dari binatang buas, menghangatkan diri, isyarat keadaan bahaya, bagian dari upacara keagamaan atau perayaan, atau sebagai perapian untuk memasak makanan.
            Sewaktu berkemah, orang sering berkumpul di sekitar api unggun untuk menyanyi, menari, atau bermain kembang api. Bahan makanan seperti ubi jalar, singkong, atau jagung bisa dimasak dengan cara dibakar dengan api unggun. Makanan juga bisa ditusuk dengan ranting kayu atau tongkat besi sebelum dipanggang. Alat masak seperti panci dan wajan juga bisa digunakan di atas perapian dengan bantuan penumpu dari batu atau kayu.
Potongan kayu atau ranting disusun ke atas dengan memberi ruang di antara susunan kayu agar api cukup mendapat oksigen, dan api unggun bisa menyala hingga kayu habis. Angin kencang, kabut, kondisi kayu yang basah, udara yang sangat lembap, dan lokasi yang tipis oksigen merupakan penyebab api unggun sulit menyala.
             Menurut bahasa Inggris, api unggun yang dibuat sewaktu berkemah disebut campfire, sedangkan api unggun yang lebih besar disebut bonfire. Istilah bonfire digunakan untuk api yang dinyalakan sebagai bagian dari upacara keagamaan . Asal-usul kata bonfire adalah tradisi orang Kelt membakar tulang-tulang hewan yang disebut bone fire (api tulang) untuk mengusir arwah jahat. Setiap bulan November di Britania Raya dilangsungkan perayaan api unggun dan kembang api yang disebut Malam Guy Fawkes. Di Irlandia Utara, Pertempuran Boyne 12 Juli 1690 diperingati dengan menyalakan api unggun.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Api_unggun 
                http://www.ensiklopediapramuka.com/2013/02/permainan-siaga-tebak-kata-sifat.html
 

Kegiatan Refresing Ke Istana Kuning Pangkalan Bun Kal_Teng