KATA PENGANTAR
Penulis
Alhamdulillah
ucapan yang yang patut Penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
cahaya ilmu yang telah dicurahkan-Nya kepada Penulis sehingga penyusunan Buku Petunjuk
Praktikum Perkembangan Hewan dapat diselesaikan. Kehadiran buku petunjuk
praktikum ini memilki andil dalam mencapai tujuan praktikum sesuai sains eksak lainnya,
yaitu memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa untuk membuktikan sendiri
kebenaran konsep perkembangan Hewan yang didapat dari perkuliahan.
Buku
petunjuk Praktikum Perkembangan Hewan ini dimaksudkan agar semua mahasiswa
melakukan praktikum lebih mudah dan memberikan tuntutan dasar untuk melakukan
Praktikum. Selain itu buku ini menunjang dalam proses pelaksanakan praktikum
khususnya Praktikum Perkembangan Hewan sebagai pemantapan dan pemahaman
terhadap teori yang merupakan bagian dari satu kesatuan antara teori dan
praktikum Perkembangan Hewan yang berbobot 3 SKS dengan 2 SKS untuk teori dan 1
SKS untuk praktikum.
Semoga
buku petunjuk praktikum perkembangan Hewan ini ada manfaatnya dan dapat
digunakan sebaik-baiknya. Penulis siap menerima segala kritik dan saran apabila
dalam penyusunan petunjuk praktikum ini terdapat kekurangan dan kekeliruan yang
dapat menyempurnakan petunjuk praktikum perkembangan Hewan ini.
Palangka
Raya, Maret 2013
|
Penulis,
Rita Sukesih, S.Pd, M.Si
Imam Supiyan, S.Pd.I
|
TATA
TERTIB
PRAKTIKUM
PERKEMBANGAN HEWAN
1.
Praktikum yang akan praktikum harus lulus Phree test minimal mencapai
nilai 60.
2. Praktikan harus sudah
bersiap-siap 5 menit sebelum praktikum dimulai.
3. Praktikan lambat 11 menit
tidak diperkenankan mengikuti praktikum.
4. Praktikan yang akan
praktikum wajib memakai baju jas lab, bagi yang tidak membawa tidak
diperkenankan praktikum dan ijin mengambil baju jas lab yang tertinggal.
5. Praktikan dilarang
melakukan praktikum sebelum Dosen/Asisten praktikum menyuruh.
6. Praktikan dilarang
menyentuh barang yang berada di Lab tanpa perintah Dosen/ Assisten praktikum.
7. Praktikan dilarang main
HP, merokok, ribut, makan dan minum diruangan Lab selama praktikum.
8. Setiap melakukan
praktikum tiap kelompok praktikan membuat laporan sementara yang divalidasi/
disetujui oleh Dosen pembimbing praktikum.
9.
Laporan Lengkap dikumpul setelah seminggu dari hari praktikum.
10.
Bagi Praktikan yang tidak bisa hadir diperkenankan selama alasannya
kuat dan bersifat darurat dengan mengirim surat serta keterangan lain untuk
memperkuat surat tersebut. Mengganti praktikum yang tertinggal dihari lain
setelah topik praktikum semua selesai dengan melapor ke Dosen/ Asisten Praktikum
dengan ketentuan bahwa segala alat dan bahan dibebankan kepada praktikan segala
biayanya.
11.
Bagi Praktikan yang memecahkan alat dan bahan praktikum yang bersifat
permanen dan sejenisnya, wajib mengganti. Apabila dalam satu kelompok tidak ada
yang mengaku maka penggantian alat dibebankan kepada kelompok. Namun bila
kelompok tidak mengaku maka penggantian alat dibebankan kepada semua mahasiswa
dalam satu kelas.
12.
Bagi praktikan selalu berhati-hati, teliti, cermat dan mengutamakan
keselamatan kerja serta tidak boleh cerobah.
FORMAT KOPER LAPORAN LENGKAP
Tugas Individu
LAPORAN
LENGKAP PRAKTIKUM
PERKEMBANGAN
HEWAN
Judul Praktikum
Nama
|
:
|
MONALISA JASMIN
|
NIM
|
:
|
1201140290
|
Kelompok
|
:
|
I (satu)
|
Praktikum ke-
|
:
|
I (satu)
|
Tanggal
|
:
|
09 Maret 2013
|
Dosen Pembimbing
|
:
|
Imam Supiyan, S.Pd.I
|
LABORATORIUM
BIOLOGI
PROGRAM
STUDI TADRIS BIOLOGI
JURUSAN
TARBIYAH
STAIN
PALANGKA RAYA
2013
FORMAT LAPORAN
LENGKAP MODEL 1
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
PERKEMBANGAN HEWAN
I. Topik Praktikum
II. Tujuan Praktikum
III. Dasar Teori
(Sumber
: Andri Maulana, Buku Perkembangan Hewan, Gramedia Ilmu, 2012, h.12)
IV. Alat dan Bahan
V. Prosedur Kerja
VI. Hasil Pengamatan
VII. Pembahasan
VIII.
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka dilembar tersendiri
Contoh penulisan daftar pustaka dari
buku dan dari internet dan di tulis dengan
jarak satu spasi;
Ahmad
Marimba, Buku Perkembangan Hewan Vertebrata, Semarang : Aneka Ilmu
Press, 2013
Muhammad,
Buku Perkembangan Hewan Jilid 3 Edisi 1, Jakarta : Bumi Aksara, 2012
http://wikipedia.or.id/organogenesis-perkembangan
hewan.html (Online : 12 Maret 2013 Pukul 13.15 WIB
FORMAT LAPORAN
LENGKAP MODEL 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Topik Praktikum
B. Tujuan Praktikum
C. Dasar Teori
BAB II
ALAT DAN BAHAN
A. Alat dan Bahan
B. Prosedur Kerja
BAB III
HASIL PENGAMATAN
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka dilembar tersendiri
Contoh penulisan daftar pustaka dari buku dan dari
internet dan di tulis dengan jarak satu
spasi;
Ahmad
Marimba, Buku Perkembangan Hewan Vertebrata, Semarang : Aneka Ilmu
Press, 2013
Muhammad,
Buku Perkembangan Hewan Jilid 3 Edisi 1, Jakarta : Bumi Aksara, 2012
http://wikipedia.or.id/organogenesis-perkembangan
hewan.html (Online : 12 Maret 2013 Pukul 13.15 WIB)
FORMAT
LAPORAN SEMENTARA
LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM
PERKEMBANGAN HEWAN
1.
|
Topik
Praktikum
|
:
|
Gametogenesis
|
2.
|
Kelompok
|
:
|
I (satu)
|
Nama
Anggota
|
:
|
1. Melati
2. Jasmin
3. Rose
4. Adenium
5. Teratai
|
|
3.
|
Praktiku
Ke-
|
:
|
I
(satu)
|
4.
|
Hari/Tanggal
|
:
|
Sabtu,
09 Maret 2013
|
5.
|
Hasil
Pengamatan
|
(Tabel pengamatan bervariasi tergantung topik
yang dipraktikumkan)
NO
|
Nama
Bahan
|
Gambar Pengamatan
|
Gambar Pembanding
|
1.
|
Preparat
Jadi Testis.
Perbesaran
10 x 10
|
||
2.
|
Preparat
Jadi Ovarium.
Perbesaran
10 x 10
|
Palangka
Raya, 09 Maret 2013
|
Dosen
Pembimbing Praktikum,
IMAM SUPIYAN, S.Pd.I
|
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Ketua Jurusan.................................................................................................................. i
Kata Pengantar
Penulis............................................................................................................................... ii
Tata Tertib
Praktikum.................................................................................................................................. iii
Format Koper
Laporan Lengkap............................................................................................................... iv
Format Laporan
Lengkap Praktikum Model 1......................................................................................... v
Format Laporan
Lengkap Praktikum Model 2....................................................................................... vi
Format Laporan
Sementara Praktikum................................................................................................ vii
Daftar Isi........................................................................................................................................................ viii
A. Topik 1
GAMETOGENESIS........................................................................................................................... 1
B. Topik 2
REPRODUKSI................................................................................................................................ 3
C. Topik 3
REPRODUKSI DAN PERKEMBANGAN EMBRIO...................................................................... 6
D. Topik 4
ORGANOGENESIS........................................................................................................................ 8
E. Topik 5
METAMORFOSIS KUPU-KUPU................................................................................................... 11
F. Topik 6
METAMORFOSIS BELALANG..................................................................................................... 13
G. Topik 7 PERKEMBANGAN
HIDUP DROSOPHILA sp........................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
Topik 1
GAMETOGENESIS
A. Dasar Teori
Gametogenesis merupakan proses
pembentukan gamet (sel kelamin) yang terjadi melalui pembelahan meiosis.
Gametogenesis berlangsung pada sel kelamin dalam alat perkembang biakan.
Gametogenesis meliputi spermatogenesis (pembentukan spermatozoa atau sperma)
dan Oogenesis (pembentukan ovum).
Janin betina di dalam ovariumnya sudah terkandung sel-sel primordial atau oogonium.
Oogonium akan berkembang menjadi oosit primer. Saat bayi dilahirkan oosit
primer dalam fase profase pada pembelahan meiosis. Oosit primer kemudian
mengalami masa istirahat hingga masa pubertas. Pada
masa pubertas terjadilah oogenesis. Proses
pembentukan gamet atau sel kelamin disebut gametogenesis, ada dua jenis proses
pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis. Bila ada sel tubuh kita yang rusak
maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru melalui proses pembelahan
mitosis, sedangkan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses
reproduksi manusia menggunakan proses pembelahan meiosis.
A. Dasar Teori
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan
interaksi organ dan zat dalam organisme
yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme
berbeda antara jantan
dan betina.
Hewan
jantan dan betina memiliki organ-organ reproduksi dengan memilki bentuk dan
fungsinya yang berbeda satu sama lain. Organ reproduksi merupakan organ yang
berfungsi untuk berkembang biak dalam mempertahankan speciesnya. Organ
reproduksi akan berfungsi pada saat hewan telah dewasa. Hewan-hewan dengan
taksa yang tinggi seperti mamalia, alat reproduksinya lebih terspesialisasi dan
dilengkapi dengan kelamin luar.
Hewan tertentu ada yang memiliki organ reproduksi
internal dan juga eksternal. Organ-organ reproduksi yang letaknya di dalam
tubuh hewan dinamakan sistem reproduksi internal, adapun yang berada di
luar tubuh disebut sistem reproduksi eksternal. Sistem reproduksi eksternal
pastinya mudah diamati menggunakan mata telanjang, namun untuk mengamati sistem
reproduksi internal perlu dilakukan suatu pembedahan agar organ – organ
reproduksi tersebut bisa terlihat dengan jelas.
Topik 3
REPRODUKSI DAN PERKEMBANGAN
EMBRIO
A. Dasar Teori
Tahap
awal perkembangan manusia diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel
sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi
akan menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan zygote dan akan
melakukan pembelahan diri/pembelahan sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan
perkembangan menjadi embrio.
Perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap, tahap
pertama yaitu Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai
dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina. Tahap
kedua adalah tahap pasca embrionik yang merupakan pertumbuhan
dan perkembangan setelah embrio, termasuk di dalamnya regenerasi
(penyembuhan luka) dan metamorfosis.
Topik 4
ORGANOGENESIS
A. Dasar Teori
Organogenesis
merupakan suatu proses pembentukan macam-macam organ yang berasal dari tiga lapisan germ layer. Lapisan masing-masing tersebut yaitu ektoderm, mesoderm
dan endoderm akan membentuk suatu
bumbung yang nantinya akan berkembang menjadi jaringan atau sistem organ
tertentu yang berbeda namun berkaitan satu dengan yang lain. Pertumbuhan
ini diawali dari pembentukan embrio (bentuk primitif) menjadi fetus (bentuk
definitif) kemudian berdiferensiasi menjadi memiliki bentuk dan rupa yang
spesifik bagi keluarga hewan dalam 1 species.
Organogenesis terdiri dari 2 periode, yaitu
pertumbuhan antara dan pertumbuhan akhir. Selama pertumbuhan terjadi
transformasi dan diferensiasi bagian-bagian tubuh embrio dari bentuk primitif
menjadi bentuk definitif, yang khas bagi suatu spesies, seperti adanya bentuk
katak, ayam atau sapi. Periode pertumbuhan akhir, penyelesaian bentuk definitif
menjadi suatu bentuk individu (pertumbuhan jenis kelamin, roman/wajah yang khas
bagi individu).
Topik 5
METAMORFOSIS KUPU-KUPU
A. Dasar Teori
Khusus untuk
golongan insecta, mengalami perkembangan pasca lahir, yang dikenal dengan
metamorfosis.
Metamorfosis merupakan suatu proses
perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik atau
struktur setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik ini terjadi akibat
pertumbuhan sel dan diferensiasi sel yang secara radikal berbeda. Beberapa
hewan yang mengalami metamorfosis antara lain yaitu serangga, amfibi, mollusca,
crustacea, echinodermata, dan tunicata yang biasanya disertai juga dengan
perubahan habitat atau tingkah laku.
Metamorfosis biasanya terjadi pada
fase yang berbeda-beda dimulai dari fase larva atau nimfa, kadang-kadang
melewati fase pupa dan berakhir sebagai imago dewasa. Ada dua macam
metamorfosis pada serangga, yaitu hemimetabola (metamorfosis Tidak sempurna) dan
holometabola (metamorfosis sempurna). Hemimetabola juga dikenal sebagai
metamorfosis tidak sempurna. Fase spesies yang belum dewasa pada metamorfosis
biasanya disebut larva/nimfa. Tetapi pada metamorfosis kompleks pada kebanyakan
spesies serangga hanya fase pertama yang disebut sebagai larva/nimfa. Pada fase
hemimetabola perkembangan nimfa berlangsung pada fase pertumbuhan berulang dan
eksidis (pertumbuhan kulit), fase ini disebut instar. Pada metamorfosis
sempurna (Holometabola), fase larva sangat berbeda dengan fase dewasa. Serangga
yang mengalami holometabola melalui fase larva kemudian memasuki fase tidak
aktif yang disebuit pupa atau chyrcalis dan akhirnya menjadi dewasa (Imago).
Topik 6
METAMORFOSIS BELALANG (Valanga nigricornis)
A. Dasar Teori
Khusus untuk
golongan insecta, mengalami perkembangan pasca lahir, yang dikenal dengan
metamorfosis.
Metamorfosis merupakan suatu proses
perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik atau
struktur setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik ini terjadi akibat
pertumbuhan sel dan diferensiasi sel yang secara radikal berbeda. Beberapa
hewan yang mengalami metamorfosis antara lain yaitu serangga, amfibi, mollusca,
crustacea, echinodermata, dan tunicata yang biasanya disertai juga dengan perubahan
habitat atau tingkah laku.
Metamorfosis biasanya terjadi pada
fase yang berbeda-beda dimulai dari fase larva atau nimfa, kadang-kadang
melewati fase pupa dan berakhir sebagai imago dewasa. Ada dua macam
metamorfosis pada serangga, yaitu hemimetabola (metamorfosis Tidak sempurna) dan
holometabola (metamorfosis sempurna). Hemimetabola juga dikenal sebagai
metamorfosis tidak sempurna. Fase spesies yang belum dewasa pada metamorfosis
biasanya disebut larva/nimfa. Tetapi pada metamorfosis kompleks pada kebanyakan
spesies serangga hanya fase pertama yang disebut sebagai larva/nimfa. Pada fase
hemimetabola perkembangan nimfa berlangsung pada fase pertumbuhan berulang dan
eksidis (pertumbuhan kulit), fase ini disebut instar. Pada metamorfosis
sempurna (Holometabola), fase larva sangat berbeda dengan fase dewasa. Serangga
yang mengalami holometabola melalui fase larva kemudian memasuki fase tidak
aktif yang disebuit pupa atau chyrcalis dan akhirnya menjadi dewasa (Imago).
Topik 7
PERKEMBANGAN HIDUP Drosophila sp.
A. Dasar Teori
Lalat buah (Drosophila) adalah organisme yang memiliki ciri-ciri yang sudah
dikenal dan sesuai untuk penyelidikan Perkembangan Hewan karena mudah
berkembangbiak dan siklus hidupnya relatif singkat. Sepasang lalat buah dapat
menghasilkan 300-400 butir telur. Siklus hidup Drosophila terdiri atas
stadium telur-larva-pupa-imago. Telur Drosophila
berukuran kira-kira 0,5 cm berbentuk lonjong. Telur yang dikeluarkan dari
tubuh biasanya sudah dalam tahap blastula, dalam waktu 24 jam telur bisa
menetas.
Secara umum ciri-ciri yang
membedakan antara Drosophila jantan
dengan betina, yaitu bila Drosophila jantan
abdomen/ ekornya berwarna hitam berukuran kecil, sedangkan Drosophila betina abdomen ekornya berwarna putih berukuran besar dan
pada Drosophila betina dewasa karena berisi
telur-telur yang siap dikeluarkan. Ukuran tubuh Drosophila betina lebih besar dibandingkan dengan Drosophila jantan. Tanda pada abdomen Drosophila betina terdapat garis-garis
gelap dan terang yang berjumlah 7 segmen, sementara pada Drosophila jantan beberapa segmen terakhir berherfusi sehingga
terlihat berwarna hitam. Sisir kelamin yaitu serabut-serabut bristle pada permukaan distal dari sendi
tarsal depan yang hanya terdapat Drosophila
jantan dan pada Drosophila betina
tidak memiliki sisir kelamin.
Drosophila mudah
didapatkan disekitar buah-buahan yang sudah matang atau sudah mengalami
fermentasi. Upaya pemeliharaan Drosophila
membutuhkan media yang tepat supaya dapat hidup dan berkembangbiak dengan baik.
Medium yang digunakan untuk pemeliharaan Drosophila
dapat bermacam-macam, mulai dari medium yang sederhana hingga medium yang
lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Haryono,
Diktat Perkembangan Hewan, UNPAR FKIP Prodi Pendidikan Biologi : Tanpa
Penerbit, 2008
Campbell, N.
A, J. B. Reece dan L. G. Mitchell, Biologi
Edisi Kelima Jilid II, Jakarta : Erlangga, 2004
George H. Fried dan George J.Hademenos, Teori
dan Soal-soal Biologi Edisi Kedua digunakan Untuk Mata Kuliah ; Biologi Dasar,
Pengantar Biologi, Biokimia, Anatomi/ Fisiologi, Zoologi dan Pendidikan
Biologi, Jakarta : Erlangga, 2005
Hujjatusnaini, Noor, Petunjuk
Praktikum Genetika, Laboratorium Tadris Biologi STAIN Palangka Raya Jurusan
Tarbyah : Tanpa Penerbit, 2010
Kimball, J.W., Biologi Jilid 2, Erlangga : Jakarta, 1983
Nuraini, Tuti, Gametogenesis (Spermatogenesis dan Oogenesis) Praktikum
Biologi Keperawatan, FIK-UI, 2009
Yatim, wildson, Reproduksi dan Embriologi. Tarsito : Bandung, 1994
Aderisandi,2012.MetamorfosisBelalang.http://adearisandi.wordpress.com/2012/02/28/metamorfosis-belalang/.
(Online : 26 Pebruarai Pukul 11.05 WIB)
Anonim,2012.http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2165217-metamorfosis-metamorfosis-tidak-sempurna-dan/
(Online : 26 Pebruari 2013 Pukul 09.12
WIB)
______,2011.Metamorfosis
Kupu-Kupu.http://myscienceblogs.com.(Online
: 27 Pebruari 2013 Pukul 08.10 WIB)
http://www.gudangmateri.com/2010/08/pertumbuhan-dan-perkembangan-hewan.html (Online : 28 Pebruari
2012 Pukul 13.45 WIB)
No comments :
Post a Comment