Api
Unggun seringkali menjadi puncak acara perkemahan.
Oleh sebab itu penting untuk
dibikin menarik dan kaya akan nilai-nilai pendidikan
Api unggun adalah api di luar ruang yang didapat dari sengaja menyalakan kayu bakar, potongan kayu, atau kumpulan dahan, ranting, jerami, atau daun-daun kering. Pramuka, pecinta alam, atau peminat kegiatan alam bebas sering membuat api unggun sewaktu berkemah atau melakukan kegiatan di alam terbuka. Api unggun dinyalakan dengan maksud untuk menjaga diri dari binatang
buas, menghangatkan diri, isyarat keadaan bahaya, bagian dari upacara
keagamaan atau perayaan, atau sebagai perapian untuk memasak makanan.
Sewaktu berkemah, orang sering berkumpul di sekitar api unggun untuk
menyanyi, menari, atau bermain kembang api. Bahan makanan seperti ubi jalar, singkong, atau jagung
bisa dimasak dengan cara dibakar dengan api unggun. Makanan juga bisa
ditusuk dengan ranting kayu atau tongkat besi sebelum dipanggang. Alat
masak seperti panci dan wajan juga bisa digunakan di atas perapian dengan bantuan penumpu dari batu atau kayu.
Potongan kayu atau ranting disusun ke atas dengan memberi ruang di antara susunan kayu agar api cukup mendapat oksigen,
dan api unggun bisa menyala hingga kayu habis. Angin kencang, kabut,
kondisi kayu yang basah, udara yang sangat lembap, dan lokasi yang tipis
oksigen merupakan penyebab api unggun sulit menyala.
Menurut bahasa Inggris, api unggun yang dibuat sewaktu berkemah disebut campfire, sedangkan api unggun yang lebih besar disebut bonfire. Istilah bonfire digunakan untuk api yang dinyalakan sebagai bagian dari upacara keagamaan . Asal-usul kata bonfire adalah tradisi orang Kelt membakar tulang-tulang hewan yang disebut bone fire (api tulang) untuk mengusir arwah jahat. Setiap bulan November di Britania Raya dilangsungkan perayaan api unggun dan kembang api yang disebut Malam Guy Fawkes. Di Irlandia Utara, Pertempuran Boyne 12 Juli 1690 diperingati dengan menyalakan api unggun.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Api_unggun
http://www.ensiklopediapramuka.com/2013/02/permainan-siaga-tebak-kata-sifat.html
No comments :
Post a Comment